Tattoo Supreme – Yogyakarta kembali menjadi sorotan publik setelah sebuah video viral memperlihatkan proses pembuatan tattoo berdarah yang membuat netizen bergidik. Dalam video tersebut, terlihat seorang pria muda meringis kesakitan, sementara darah mengalir dari lengan yang sedang ditato. Banyak yang mengira ini hanyalah konten sensasional, tapi ternyata ada kisah nyata di balik tattoo berdarah yang viral di Jogja. Cerita ini bukan sekadar tentang seni tubuh, tapi juga menyimpan pesan penting soal bahaya dan ketidaktahuan akan prosedur yang aman.
Peristiwa ini bermula ketika sebuah akun TikTok mengunggah video berdurasi 30 detik yang menampilkan proses pembuatan tattoo di salah satu studio rumahan di kawasan Jogja utara. Yang mengejutkan, bukan hanya darah yang mengucur dari kulit korban, tapi juga ekspresi panik dari si tukang tattoo saat menyadari reaksinya tak wajar.
Caption video tersebut menuliskan, “Pertama kali ditato langsung berdarah parah, ini normal?” Dalam waktu kurang dari 12 jam, video ini telah ditonton lebih dari 5 juta kali dan masuk ke berbagai platform seperti Instagram Reels hingga Twitter/X. Banyak warganet mempertanyakan, apa penyebab dari tattoo berdarah yang begitu ekstrem itu?
Korban dalam video tersebut akhirnya diketahui adalah seorang mahasiswa baru dari luar kota yang baru saja pindah ke Jogja. Sebut saja namanya Aditya (bukan nama sebenarnya). Dalam wawancara eksklusif dengan salah satu media lokal, Aditya mengaku tertarik membuat tattoo sebagai simbol kebebasan dan awal fase hidup mandiri.
Sayangnya, dia memilih tempat yang salah. “Saya pikir semua studio tattoo itu sama. Yang penting murah dan cepat. Saya cuma bayar Rp150.000,” ungkapnya. Ia juga menambahkan bahwa studio tersebut ditemukan lewat forum online tanpa ulasan terpercaya.
Penyelidikan mendalam mengungkap bahwa studio tempat Aditya membuat tattoo bukanlah studio resmi. Alat-alat yang digunakan ternyata tidak steril, dan lebih parah lagi, tinta yang dipakai bukanlah tinta khusus tattoo, melainkan tinta spidol permanen yang dicampur dengan alkohol.
Menurut pakar kesehatan kulit dari RS Sardjito, Jogja, dr. Ratna Widiastuti, tattoo yang mengeluarkan banyak darah bisa jadi disebabkan oleh teknik penjaruman yang salah, alat tidak higienis, atau reaksi alergi terhadap bahan kimia ilegal. “Jika tattoo berdarah secara berlebihan, itu bisa jadi pertanda trauma jaringan yang parah atau infeksi akut,” jelas dr. Ratna.
baca juga : “5 Gaya Hidup Sehat yang Sedang Tren di Indonesia, Wajib Dicoba!“
Peristiwa ini tidak hanya membuat heboh netizen, tetapi juga memicu reaksi keras dari komunitas tattoo profesional di Yogyakarta. Melalui akun Instagram resmi komunitas, mereka mengeluarkan pernyataan resmi: “Kami tidak mentolerir praktik tattoo ilegal yang membahayakan tubuh manusia dan mencoreng dunia tattoo yang profesional dan beretika.”
Komunitas ini juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk mengkampanyekan edukasi tentang pentingnya tattoo yang aman dan prosedural. Mereka bahkan membuat daftar rekomendasi studio resmi yang sudah bersertifikasi, lengkap dengan standar kebersihan dan legalitasnya.
Kembali ke inti cerita, penyebab tattoo berdarah yang viral di Jogja ini sebenarnya bukan hal mistis atau efek khusus demi konten. Ada beberapa faktor medis dan teknis yang jadi pemicunya:
Aditya bukan hanya menderita secara fisik, tapi juga psikologis. Setelah video viral, ia menerima berbagai cibiran dan komentar pedas. “Saya merasa bersalah karena jadi bahan tertawaan. Tapi saya juga ingin orang lain tidak mengalami hal yang sama,” ucapnya.
Saat ini, ia sedang menjalani perawatan luka dan pengobatan antibiotik dari dokter spesialis. Bekas lukanya masih tampak jelas, dan ia mengaku trauma untuk membuat tattoo lagi.
Kisah nyata di balik tattoo berdarah yang viral di Jogja ini menyimpan banyak pelajaran, baik bagi calon pemilik tattoo maupun para seniman tattoo. Beberapa poin penting yang bisa dipetik: