Tattoo Supreme – Dalam beberapa tahun terakhir, tren modifikasi tubuh semakin berkembang, dan salah satu metode yang mulai menarik perhatian adalah freeze branding atau pencetakan merek beku menggunakan nitrogen cair. Meski awalnya digunakan untuk menandai hewan ternak, kini metode ini mulai merambah ke dunia modifikasi kulit manusia. Tapi sebelum kamu tergoda mencobanya demi alasan estetika atau simbolisme tertentu, ada satu hal penting yang harus kamu tahu: risiko kerusakan kulit permanen yang bisa menghantui seumur hidup.
Freeze branding adalah proses menandai kulit dengan mendinginkannya menggunakan nitrogen cair atau zat pendingin ekstrem lainnya, seperti dry ice yang dicampur alkohol. Teknik ini menghasilkan luka beku yang mematikan pigmen kulit dan menciptakan bekas putih permanen. Di kalangan peternakan, metode ini dinilai lebih “manusiawi” dibandingkan hot branding (pembakaran panas), karena menyebabkan lebih sedikit rasa sakit pada hewan.
Namun, ketika teknik ini diterapkan pada tubuh manusia, persoalannya menjadi jauh lebih kompleks. Kulit manusia tidak beregenerasi seperti kulit hewan, dan dampak dari nitrogen cair bisa lebih parah dari yang kamu bayangkan.
Nitrogen cair bekerja dengan membekukan jaringan pada tingkat sel. Bila diterapkan ke kulit manusia, suhu ekstrem ini bisa menghancurkan sel-sel kulit dan jaringan di bawahnya. Akibatnya bisa meliputi:
Yang lebih mengerikan, dalam banyak kasus, kerusakan ini tidak bisa diperbaiki meski dengan perawatan dermatologis intensif.
Setelah prosedur freeze branding, kulit akan mengalami luka terbuka yang rawan terkena infeksi. Jika tidak ditangani dengan benar, infeksi ini bisa menyebar dan menyebabkan:
Satu kesalahan dalam proses sterilisasi alat atau perawatan luka bisa membuka jalan bagi bakteri berbahaya menyerang tubuh.
Ketika nitrogen cair membekukan kulit terlalu dalam, jaringan bisa mati secara permanen. Ini disebut nekrosis. Jika ini terjadi, bukan hanya bekas luka yang tertinggal, tapi juga perlu tindakan medis serius, termasuk kemungkinan operasi pengangkatan jaringan mati.
Beberapa komunitas menganggap freeze branding sebagai bentuk ekspresi diri ekstrem—sebagai lambang loyalitas, keberanian, atau identitas kelompok. Sayangnya, banyak yang tidak menyadari bahaya medis di baliknya.
Banyak informasi yang beredar secara bebas di media sosial, forum daring, atau video tutorial yang menunjukkan proses freeze branding tanpa menjelaskan risikonya. Akibatnya, orang awam mencoba metode ini secara mandiri atau menggunakan “tukang tato” tidak bersertifikat.
Beberapa tempat menawarkan jasa freeze branding dengan embel-embel “aman dan steril.” Padahal, tidak ada standar medis yang sah untuk prosedur ini pada manusia, dan semua risiko tetap melekat.
baca juga : “Tingkatkan Energi, Raih Hidup Sehat yang Lebih Berkualitas“
Banyak korban freeze branding mengaku menyesal setelah beberapa bulan. Bukannya mendapatkan bekas luka artistik seperti yang diharapkan, mereka justru harus:
Satu hal yang pasti: sekali kamu melakukannya, tidak ada jalan kembali.
Menurut banyak ahli dermatologi dan bedah plastik, freeze branding tidak disarankan sama sekali untuk manusia. Tidak hanya karena risikonya, tetapi juga karena tidak ada pengawasan medis yang sah terhadap prosedur ini.
Beberapa alasan medis yang diberikan antara lain:
Jika kamu tertarik dengan modifikasi tubuh sebagai bentuk ekspresi diri, ada beberapa alternatif yang lebih aman dan legal, seperti:
Pastikan kamu selalu konsultasi dengan ahli sebelum melakukan prosedur apa pun yang berdampak pada tubuh jangka panjang.